Sekdes Belani Difitnah, Doakan Penyebar Hoaks Dilapangkan Pintu Rejeki
MURATARA – Sekretaris Desa (Sekdes) Belani, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Jepi Luwantra difitnah melakukan pungutan liar (pungli) kepada sopir tangki angkutan minyak.
Jepi Luwantra membantah keras atas apa yang dituduhkan kepadanya.
“Itu hoaks, tidak lah benar, itu fitnah, laknat hidup saya kalau saya memeras sopir, minta duit ke sopir,” katanya dikonfirmasi wartawan, Rabu (14/8/2024).
Siapapun yang menyebar berita hoaks mengandung unsur fitnah terhadap dirinya tersebut didoakannya agar dilapangan pintu rejeki.
Fitnah yang dilayangkan kepadanya bahwa melakukan pungli terhadap sopir tangki minyak PT Anigos tidak mendasar.
Malahan, kata Jepi, sopir dan kernet tangki PT Anigos justru sering diberikan makan dan rokok ketika dirinya ada rejeki lebih.
“Driver dan kernet Anigos itu sering mampir ke tempat kita, kadang kita kasih makan, kadang kita belikan rokok kalau ada rejeki lebih, ngopi-ngopi santai, malah saya difitnah minta duit ke sopir,” katanya.
“Untuk yang membuat berita hoaks saya doakan semoga dibukakan pintu rejeki yang baik baginya,” sambung Jepi.
Dia pun merasa tak tega melakukan pungli ke sopir tangki, sebab dirinya pernah berada di posisi yang sama.
Jepi tahu betul bagaimana penderitaan menjadi sopir tangki, sebelum kini ia mendapat jabatan sebagai Sekdes.
“Saya juga dulu pernah jadi sopir, jadi saya tahu persis penderitaan driver,” katanya.
Di Desa Belani sebelum kini menjadi Sekdes, Jepi mengaku merupakan orang yang paling keras berjuang mencari lapangan pekerjaan untuk warga lokal.
“Dari sebelum jadi Sekdes saya paling keras mengkorek perusahaan untuk penambahan tenaga kerja untuk driver dan helper mekanik,” katanya.
Dia menginginkan masyarakat lokal bisa bekerja dan menikmati berkah dari kekayaan alam yang ada di desanya agar tidak menjadi penonton saja.
“Karena saya dulu pernah merasakan jadi penonton di rumah sendiri, itu rasanya sakit hati betul,” katanya.
Kini dirinya mengemban jabatan sebagai Sekdes, diharapkan bisa berbuat lebih banyak membantu masyarakat.
“Makanya saya ingin berbuat dengan memanggil pimpinan perusahaan agar dapat berkontribusi terhadap desa kami,” katanya.
Dia meminta setiap perusahaan yang beraktivitas di ruang lingkup Desa Belani untuk mempekerjakan pekerja lokal.
“Baik itu pekerja lokal ring satu perusahaan hingga pekerja lokal Muratara secara luas, karena kami tidak ingin desa kami rusak namun pengangguran meningkat,” katanya.
Apalagi, tambah Jepi, anak-anak yang baru tamat SMA dan SMK tahun ini cukup banyak, dan tentu mereka membutuhkan pekerjaan.
“Anak-anak yang baru tamat itu perlu pekerjaan, kalau bukan kita yang memperjuangkannya siapa lagi yang mereka harapkan,” katanya.
Perlu diketahui juga, sambung Jepi, bahwa untuk kontribusi dan mengenai tenaga kerja, vendor di Desa Belani sudah menyetujui.
Kata dia, vendor pun merasa senang bisa membantu desa dan masyarakat.
Jepi berharap vendor-vendor bisa lama berada di desanya agar dapat membantu pembangunan dan mengurangi pengangguran di Desa Belani.
“Alhamdulillah sampai sekarang kita komunikasi baik dengan vendor-vendor yang ada di Desa Belani ini,” katanya. (***)