Kian Meresahkan AUP3M minta BNN RI Tangkap Bandar Narkoba di Muratara
MURATARA – Aliansi Ulama Pemuda dan Pelajar Peduli Muratara (AUP3M) tergabung dalam organisasi Banser, Patayat NU, Pagar Nusa, Pelajar dan puluhan pemuda yang berasal dari Kabupaten Muratara.
Aksi damai tersebut berlangsung di lapangan Silampari Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Sabtu siang 28 September 2024.
Puluhan massa tersebut mengelar aksi agar Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, BNN Sumatera Selatan, Polri dan Kapolda menangkap bandar barang haram jenis Sabu-sabu di Kabupaten Muratara.
Massa mulai berdatangan sekitar pukul 13:00. Massa datang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat sambil membentangkan spanduk yang bertuliskan tangkap bandar sabu-sabu di Muratara.
Aksi damai tersebut terpantau berlangsung lebih kurang 2 jam. Secara bergiliran mereka menyampaikan aspirasi mereka.
Koordinator lapangan M Mahmud Kelfin menyampai pesan moralnya peduli Masyarakat Muratara di kalangan generasi muda, pelajar, rumah tangga agar jangan sampai terkena Narkoba.
Mahmud menegaskan aksi damai berangkat dari keprihatinan atas tertangkapnya W oknum polisi Polres Muratara dan F yang kuat dugaan bandar sabu-sabu.
Keduanya tertangkap di Provinsi Riau dengan membawa 30 Kg Sabu , dan 11.000 butir ekstasi, artinya jika peredaran ini di Kabupaten Muratara di pasti generasi muda di Kabupaten Muratara hancur.
“Kami meminta kepada BNN Provinsi Sumatera Selatan, BNN pusat untuk turun ke Kabupaten Muratara untuk menangkap para bandar narkoba di Kabupaten Muratara yang sudah merajalela,”pinta Mahmud.
Ia mengatakan tidak percaya dengan BNN kota Lubuklinggau, tidak percaya dengan Polres Muratara.
“Makanya kami minta Polda Provinsi Sumatera Selatan, BNN Provinsi Sumsel dan BNN Pusat turun langsung ke Muratara dan AUP3M siap membantu dan memberikan informasi terkait bandar Narkoba,”tegasnya.
Bahkan massa sudah mengantongi nama nama dan barang bukti oknum bandar sabu-sabu seperti di Kecamatan Karang Dapo inisial I dan Y, Rupit inisial R dan Rawas Ilir dengan inisial D dan S.
“Kami siap kawal jika di butuhkan, kasihan generasi Muratara jika terkontaminasi dengan barang haram tersebut,”ujarnya.*